Sejarah Liga NBA (National Basketball Association)
Berikut adalah beberapa tonggak sejarah penting dalam perkembangan NBA:
1946-1949: Awal Pembentukan.
BAA didirikan pada tahun 1946 dengan tujuan memperluas pasar bola basket profesional di Amerika Serikat. Pada tahun 1949, BAA bergabung dengan NBL, dan NBA secara resmi dibentuk.
1950s: Masa Keemasan Pertama.
Pada tahun 1950-an, NBA menjadi semakin populer di Amerika Serikat. Pemain-pemain seperti George Mikan, Bill Russell, dan Wilt Chamberlain muncul sebagai bintang-bintang utama liga.
1960s: Era Russell dan Celtics.
Boston Celtics menjadi kekuatan dominan pada tahun 1960-an, memenangkan sejumlah gelar NBA di bawah kepemimpinan pelatih Red Auerbach dan pemain inti seperti Bill Russell.
1970s: Era ABA dan Julius Erving.
Pada tahun 1976, American Basketball Association (ABA) bergabung dengan NBA, membawa pemain-pemain seperti Julius Erving ke liga tersebut. Ini juga merupakan era di mana rivalitas antara Boston Celtics dan Los Angeles Lakers mulai berkembang.
1980s: Era Magic Johnson dan Larry Bird.
Era 1980-an ditandai dengan rivalitas sengit antara Los Angeles Lakers yang dipimpin oleh Magic Johnson dan Boston Celtics yang dipimpin oleh Larry Bird. Ini adalah periode keemasan bagi NBA, dengan pertumbuhan populeritas yang signifikan.
1990s: Era Michael Jordan.
Tidak ada yang memperkuat popularitas NBA seperti Michael Jordan. Jordan memimpin Chicago Bulls menjadi kekuatan dominan dalam dekade ini, memenangkan enam gelar NBA dan menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
2000s: Era Tim Duncan dan Kobe Bryant.
Dekade 2000-an melihat munculnya bintang-bintang seperti Tim Duncan, Kobe Bryant, dan Shaquille O’Neal. Los Angeles Lakers dan San Antonio Spurs menjadi kekuatan dominan dalam dekade ini.
2010s: Era LeBron James dan Golden State Warriors.
LeBron James muncul sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya dan memimpin tim-timnya ke beberapa kejuaraan NBA. Golden State Warriors juga menjadi kekuatan dominan, memenangkan beberapa gelar NBA di bawah kepemimpinan Stephen Curry dan Kevin Durant.
Daftar Tim NBA Dengan Kemenangan Serta Prestasinya:
Berikut adalah beberapa tim NBA yang dikenal dengan prestasinya:
Total gelar NBA: 17 gelar (paling banyak dalam sejarah). Era kejayaan: Celtics mendominasi NBA pada tahun 1950-an dan 1960-an, memenangkan 11 gelar dalam periode tersebut di bawah pelatih Red Auerbach dan pemain inti seperti Bill Russell, Bob Cousy, dan John Havlicek.
Total gelar NBA: 17 gelar. Era kejayaan: Lakers menjadi kekuatan dominan pada tahun 1980-an di bawah pimpinan Magic Johnson dan Kareem Abdul-Jabbar. Mereka juga memenangkan beberapa gelar lagi pada tahun 2000-an dengan Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal.
Total gelar NBA: 6 gelar. Era kejayaan: Bulls meraih dominasi NBA pada tahun 1990-an di bawah kepemimpinan Michael Jordan, memenangkan enam gelar NBA dalam delapan musim, termasuk tiga kali three-peat.
Golden State Warriors:
Total gelar NBA: 6 gelar. Era kejayaan: Warriors menjadi kekuatan dominan pada tahun 2010-an, memenangkan tiga gelar NBA dalam empat tahun (2015, 2017, dan 2018) di bawah kepemimpinan Stephen Curry, Klay Thompson, dan Kevin Durant.
Total gelar NBA: 5 gelar. Era kejayaan: Spurs menjadi salah satu tim paling konsisten dan dominan dalam sejarah NBA, memenangkan lima gelar NBA di bawah pelatih Greg Popovich dan pemain inti seperti Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili.
Total gelar NBA: 3 gelar. Era kejayaan: Heat meraih kesuksesan pada tahun 2000-an dan 2010-an, memenangkan tiga gelar NBA (2006, 2012, dan 2013) di bawah kepemimpinan Dwyane Wade, LeBron James, dan Chris Bosh.
Total gelar NBA: 3 gelar. Era kejayaan: 76ers meraih kesuksesan pada tahun 1950-an dan 1980-an, memenangkan tiga gelar NBA termasuk satu gelar dengan pemain legendaris seperti Julius Erving (Dr. J).
dannyhassen.com – NBA merupakan liga basket terbesar di dunia saat ini dan kita akan menyelam lebih dalam membahas mengenai liga ini. NBA adalah singkatan dari National Basketball Association, yang merupakan liga bola basket profesional terbesar dan paling terkenal di dunia. Didirikan pada tahun 1946, NBA memiliki pusat operasi di Amerika Serikat dan saat ini terdiri dari 30 tim yang tersebar di seluruh Amerika Utara.
Liga ini dikenal karena mengadopsi banyak bintang besar dalam sejarah olahraga, seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, LeBron James, dan banyak lagi. NBA menarik perhatian global dengan musim reguler, playoff, dan NBA Finals, yang menampilkan pertandingan-pertandingan sengit antara tim-tim terbaik.
Selain itu, NBA memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya pop, dengan kehadiran di media massa, permainan video, dan merchandise. Ini juga terus berkembang dalam hal inovasi, seperti penggunaan teknologi replays dan program-program sosial yang berfokus pada pemberdayaan komunitas.
Di musim 2023-2024, NBA memberikan banyak kejutan melalui pemain-pemain di setiap timnya. Nama pemain seperti Victor Wembanyama menjadi salah satu pemain muda yang bersinar dimusim ini. Selain itu, ada beberapa tim yang kembali bersinar setelah bermain kurang baik di musim lalu. Salah satunya adalah Dallas Mevricks.
Secara keseluruhan, NBA bukan hanya sebuah liga terbesar olahraga, tetapi juga institusi budaya yang membentuk identitas dan memperluas pengaruhnya di seluruh dunia.
Bagaimana NBA Dimasa yang Akan Datang?
Masa depan NBA dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tren olahraga global, perkembangan teknologi, dan dinamika sosial. Berikut adalah beberapa potensi arah dan tantangan yang mungkin dihadapi NBA dalam masa depan:
NBA terus memperluas jangkauan globalnya dengan meningkatkan kehadiran internasional melalui pertandingan, acara-acara promosi, dan program pengembangan bakat. Di masa depan, NBA mungkin akan melihat peningkatan minat dari pasar-pasar baru di luar Amerika.
Perkembangan teknologi, seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan streaming digital, akan mempengaruhi cara penggemar menonton dan terlibat dalam pertandingan NBA. NBA dapat terus mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan pengalaman penggemar dan menciptakan model bisnis yang berkelanjutan.
Dalam menghadapi isu-isu sosial yang muncul, seperti ketidaksetaraan, rasisme, dan kesejahteraan mental pemain, NBA dapat berperan sebagai agen perubahan positif dengan mempromosikan nilai-nilai inklusi, kesetaraan, dan kesejahteraan pemain.
NBA akan terus fokus pada pengembangan bakat muda dengan menyelenggarakan program-program pendidikan dan pengembangan seperti Jr. NBA dan Basketball Without Borders. Mereka juga dapat memperluas kesempatan untuk pemain muda melalui liga pengembangan seperti G League Ignite.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, NBA dapat mengambil langkah-langkah untuk menjadi lebih berkelanjutan dengan mengurangi jejak karbonnya, mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan, dan mendukung proyek-proyek lingkungan.
Dengan menghadapi tantangan-tantangan ini secara proaktif dan mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang muncul, NBA dapat terus menjadi liga bola basket yang inovatif, inklusif, dan relevan di seluruh dunia.
TEMPO.CO, Jakarta - Di seluruh dunia, esports sedang naik daun dan tak terlihat melambat dalam waktu dekat ini. Apakah Anda ingin tahu soal gameplay turnamen esports yang dikemas penuh aksi antaratlet profesional atau mengikuti tim favorit Anda di liga olahraga.
Ada beberapa turnamen dan liga esports yang digelar selama 2019, baik yang sudah berlangsung maupun yang baru akan digelar dalam waktu dekat ini. Berikut turnamen dan liga esports terbesar selama 2019.1. Turnamen esports teratas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Intel Extreme Masters adalah salah satu rangkaian turnamen esports terpanjang yang pernah ada. Turnamen ini hadir di sejumlah lokasi yang berbeda-beda di seluruh dunia, dan ditutup dengan Kejuaraan Dunia. Turnamen terakhir ini biasanya berlangsung di Katowice, Polandia.
Turnamen Intel Extreme Masters terbaru digelar pada 13 Februari-2 Maret 2019. Termasuk game CS: GO (turnamen utama ke-14), Dota 2, Starcraft II, dan untuk pertama kalinya, Fortnite: Battle Royale.
Turnamen yang lebih kecil masih akan diadakan sepanjang tahun. Dengan hadiah tambahan US$ 1 juta setara Rp 14,2 miliar untuk tim pertama yang memenuhi syarat menjadi pemenang empat turnamen dalam satu tahun.
- Fornite World Cup Finals
Final Piala Dunia Fortnite memperebutkan hadiah US$ 40 juta atau setara Rp 568 miliar. Total hadiah tersebut dijanjikan Epic Games, sebagai pengembangnya raksasa esports.
Kualifikasi mingguan dimulai pada 13 April, dengan hadiah total US$ 1 juta atau Rp 14,2 miliar untuk dibagikan di antara kontestan yang menang setiap pekan. Dari sana, 100 pemain solo teratas dan 50 pemain duo teratas diundang ke New York untuk Final Piala Dunia Fortnite pada 26-28 Juli 2019.
Pemain solo top, Bugha yang berusia 16 tahun dan tim duo teratas, Aqua dan Nhyrox, masing-masing membawa pulang US$ 3 juta setara Rp 42,6 miliar.
-Evolution Championship Series
Jika Anda penggemar game pertempuran, kemungkinan besar Anda pernah mendengar tentang Seri Kejuaraan Evolusi atau Evo. Evo dengan mudah menjadi turnamen esports terbesar, tumbuh dari tahun ke tahun sejak dimulai lebih dari 20 tahun, pada 1996.
Turnamen tahun ini berlangsung di Las Vegas, Amerika pada 2-4 Agustus lalu. Turnamen ini menampilkan berbagai game pertempuran, termasuk Super Smash Bros, Ultimate, Tekken 7, Street Fighter V, Dragonball FighterZ, dan lainnya.
Internasional adalah turnamen Dota 2 utama yang menarik tim dari seluruh dunia. Setelah tahun ketiga turnamen pada 2013 dan seterusnya, Valve Corporation sebagai pengembang game telah mempermanis turnamen ini dengan menambahkan 25 persen dari total penjualan Battle Pass sebagai hadiah.
Secara instan turnamen ini menjadi salah satu turnamen esports dengan bayaran terbaik di dunia, dengan edisi 2018 memperebutkan total uang tunai lebih dari US$ 25 juta atau setara Rp 355 miliar. International 2019 dijadwalkan berlangsung mulai 15-20 Agustus di Mercedes-Benz Arena Shanghai, Cina.
Tim akan bersaing mendapatkan salah satu dari 18 tempat yang tersedia dalam serangkaian turnamen kecil yang dikenal sebagai Sirkuit Dota Pro. Dengan total hadiah lebih dari US$ 33 juta setara Rp 468,6 miliar, tidak mengherankan bahwa ini adalah salah satu turnamen esports terbesar dan paling populer di dunia.
Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), yang hanya dikenal sebagai Majors, adalah turnamen esports dua tahunan yang disponsori oleh pengembang game, Valve Corporation. Mereka secara luas dianggap sebagai turnamen CS: GO paling bergengsi, dengan para pemain dari seluruh dunia yang bersaing.
Meskipun hadiahnya dipasok oleh Valve, turnamen itu sendiri diselenggarakan oleh organisasi esports lainnya, termasuk ESL, Major League Gaming, dan DreamHack. Major terbaru terjadi di Intel Extreme Masters XIII, dengan tim Denmark Astralis yang memenangkan tempat pertama dengan hadiah US$ 500 ribu setara Rp 7,1 miliar.
Edisi terbaru diadakan di Berlin, Jerman pada 20 Agustus-8 September 2019 dengan total hadiah senilai US$ 1 juta atau setara Rp 14,2 miliar. Ini akan menampilkan 24 tim dari empat wilayah kualifikasi: Amerika, Asia, CIS, dan Eropa.
Piala Dunia Overwatch menampilkan banyak pemain yang sama dengan Liga Overwatch, tapi kali ini mereka bersaing untuk negara asal mereka bukan organisasi esports mereka. Pada 2018, empat negara menyelenggarakan turnamen kualifikasi untuk enam negara, dengan dua tim teratas pindah ke putaran final di BlizzCon.
Sejauh ini, tidak ada negara yang mampu menandingi kehebatan para pemain Korea Selatan. Mereka menjadi juara tiga kali berturut-turut. Perlu dicatat bahwa para pemain yang berpartisipasi menerima hadiah yang sama, yaitu sebesar US$ 16 ribu atau setara Rp 227,2 juta.
Hal ini seringkali dapat mengarah pada strategi menarik dan membuat turnamen menjadi lebih kompetitif. Tahun ini, Overwatch World Cup akan digelar pada 2-3 November 2019.2. Liga esports teratas
Overwatch League, atau OWL, baru saja memasuki musim kedua. Total hadiahnya lebih dari US$ 5 juta setara Rp 71 miliar. Jika belum pernah mendengarnya, OWL adalah liga olahraga resmi Blizzard-Activision untuk penembak pahlawan orang pertama mereka, Overwatch.
Pada 2018 kompetisi itu adalah liga olah raga yang paling banyak ditonton, sebagian besar karena banyaknya jam liga disiarkan. Aksi ini tersebar dengan jadwal 28 pertandingan dengan empat tahap, yang panjangnya lima minggu.
Setiap tahap diakhiri dengan turnamen playoff untuk kehormatan menjadi Juara Tahap, tapi hadiah sesungguhnya adalah setelah akhir tahap keempat. Grand final musim 2 OWL (jangan dikelirukan dengan Piala Dunia Overwatch di atas), akan memiliki tim top yang berlomba-lomba menjadi juara musim dan membawa pulang hadiah US$ 1 juta setara Rp 14,2 miliar.
-League of Legend Championship Series
Tahun ini, Riot Games resmi League of Legends esports mengalami rebranding, dengan NALCS berubah menjadi LCS, dan EULCS beralih ke League European Championship (LEC). Wilayah populer lainnya seperti LPL Cina dan LCK Korea tetap tidak berubah.
Setiap musim dibagi menjadi dua bagian, musim semi dan musim panas, dengan permainan playoff split pendek dan turnamen Mid-Season Invitational terselip di antaranya. Kegembiraan sebenarnya adalah di Kejuaraan Dunia League of Legends, yang menyatukan tim-tim top dari semua wilayah untuk bersaing memperebutkan piala.
Turnamen tahun lalu menarik hampir 75 juta pemirsa, yang menjadikannya sebagai acara olah raga paling ditonton tahun itu.
- Call of Duty World League
Sementara sebagian besar kompetisi penembak orang pertama terjadi di turnamen esports, Activision telah membentuk liga untuk franchise Call of Duty. Tahun ini liga memasuki musim keempat, dengan semua pertandingan dimainkan di Call of Duty versi PS4: Black Ops 4.
Tidak seperti musim lalu, musim ini aksinya adalah semua mode tim 5v5, termasuk Hardpoint, Search & Destroy, dan tipe permainan Kontrol. Final berlangsung di Los Angeles pada Agustus, dengan hadiah lebih dari US$ 2 juta setara dengan Rp 28,4 miliar.
- Rocket League Championship Series
Liga esports untuk hit mobil-sepak bola Psyonix, Rocket League kembali lagi pada 2019 dengan hadiah US$ 1 juta setara Rp 14,2 miliar. Tahun ini sebuah wilayah telah ditambahkan karena Amerika Selatan bergabung dengan kawasan Amerika dan Eropa.
Setelah serangkaian kualifikasi, aksinya akan dimulai pada awal April. Ada juga liga Rival sekunder untuk tim yang gagal lolos ke liga utama dengan uang hadiah US$ 100 ribu atau setara dengan Rp 1,42 miliar.
-PUBG Global Championship
Fortnite mungkin telah mencopot PUBG dalam perjuangan untuk supremasi battle royale, tapi PUBG mendorong kembali dengan diperkenalkannya PUBG Global Championship pada 2019. Musim ini dibagi menjadi tiga fase, yang masing-masing diikuti oleh satu atau lebih turnamen internasional, seperti Piala Bangsa PUBG.
Ada enam Liga Pro regional di musim perdana: Amerika Utara, Eropa, Korea, Jepang, Cina, dan Cina Taipei. Ada juga tiga wilayah Pro Circuit yang lebih kecil untuk Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Oceana.
Masing-masing akan menjadi tuan rumah acara regional sebelum mengirim tim top untuk bersaing secara internasional. Final PUBG Global Championship akan berlangsung mulai 23-24 November, dengan hadiah US$ 2 juta setara Rp 28,4 miliar.
ANDROID AUTHORITY | KOTAKU | EXPRESS
Jakarta, CNBC Indonesia - Musim hujan telah tiba, di mana saat musim hujan biasanya hewan-hewan yang terbilang berbahaya akan muncul, terutama ular.
Bagi Anda yang bertempat tinggal di desa atau di kota dengan pekarangan yang cukup luas dan tanaman yang cukup lebat mungkin perlu mewaspadai akan kemunculan ular.
Perubahan iklim, seperti kenaikan suhu dan cuaca tidak menentu, juga berpengaruh terhadap ular. Dikutip dari WHO (World Health Organization), perubahan iklim dan kemunculan ular memiliki keterkaitan.
Organisasi Kesehatan Dunia itu menyebut bahwa perubahan iklim hanya akan memperburuk masalah bagaimana ular berbagi tempat dengan manusia. Hal ini karena ular akan menggeser distribusinya seiring dengan meningkatnya suhu dan kejadian-kejadian ekstrem yang lebih sering terjadi.
Manusia akan mengubah praktik pertanian, sehingga akan ada tekanan lebih besar bagi ular untuk bermigrasi atau mengungsi. Akibatnya, kontak dan konflik antara manusia dengan ular diperkirakan akan menjadi lebih sering terjadi di beberapa wilayah
Ular merupakan kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Hewan ini kerap dikenal bahaya karena beberapa diantaranya memiliki bisa yang mematikan.
Namun, tidak semua ular memiliki bisa yang mematikan. Salah satunya yakni ular sanca. Meski tidak memiliki bisa, tetapi ular sanca tetap menjadi hewan yang mematikan karena memiliki kemampuan konstriksi yang efektif untuk membunuh mangsanya.
Ular sanca akan melilit tubuh mangsanya dengan erat, memadatkan cengkeramannya, dan membuat mangsanya mati lemas karena aliran darah dan pernapasannya terhenti.
Pada musim hujan, ular sanca cenderung lebih sering ditemukan karena mungkin habitat teresterialnya tergenang, maka ular akan keluar dari persembunyiaanya untuk mencari tempat yang nyaman.
Sebagai satwa berdarah dingin, ketika kepanasan, maka ular harus masuk ke air. Untuk itu, ular harus bisa mengontrol suhu tubuhnya, jangan sampai melebihi batas suhu toleransi lingkungan, karena bisa mati.
Umumnya, ular sanca termasuk salah satu ular terbesar di dunia. Beberapa spesies ular sanca bisa tumbuh hingga 8-10 meter. Bahkan, rahang bawah ular sanca bisa terbuka lebar hingga sepuluh kali kepala manusia.
Dengan ukuran raksasanya, ular-ular tersebut bisa terhindar dari predator dan bisa memakan berbagai jenis hewan. Adapun ular sanca biasanya berburu mangsa di malam hari, seperti kadal, burung, dan mamalia kecil.
Mereka juga cenderung hidup di daerah tropis. Itulah kenapa, benua Asia jadi tempat tinggal banyak ular raksasa. Tak tanggung-tanggung, beberapa spesies ular terbesar di dunia dan ular terpanjang di dunia dapat ditemukan di Asia, terutama di Asia Tenggara.
Secara umum, ular-ular besar tersebut menghuni hutan. Namun tak jarang, mereka juga ditemukan di area pemukiman. Apalagi jika sudah memasuki musim hujan, sehingga potensi keluarnya ular-ular ini di pemukiman cukup besar.
Lalu, jenis ular sanca apa yang terbilang sangat besar mungkin di dunia? Berikut ini daftarnya.
1. Sanca Bodo (Python bivittatus)
Sanca bodo adalah ular sanca terbesar di dunia sekaligus spesies ular terbesar di Asia. Mengutip beberapa sumber, ular dengan nama ilmiahpython bivittatusini bisa tumbuh sepanjang 7 meter dan seberat 182,2 kilogram. Namun ular sebesar itu cukup jarang ditemukan, rata-rata panjang ular ini ada di angka 3 sampai 5 meter dengan berat 20 sampai 40 kg.
Tak cuma besar, ular ini juga punya badan yang gemuk dan berotot. Karena tidak berbisa, bentuk tubuhnya tersebut membantu sanca bodo untuk melilit mangsa dengan sangat kuat.Tubuhnya berwarna cokelat dan dipenuhi pola kotak-kotak layaknya jerapah, kepalanya berbentuk seperti berlian dengan pola panah di atasnya.
Penyebarannya cukup luas dan bisa ditemukan di Myanmar, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Laos, Kamboja, hingga China.
Mereka juga menjadi hewan invasif di Florida, Amerika Serikat (AS) dan memberikan efek buruk bagi ekosistem asli di sana. Ular ini juga perenang yang handal dan menghuni hutan, rawa, padang rumput, dan daerah dekat sungai.
2. Sanca Kembang (Malayopython Reticulatus)
Sanca kembang memang bukan ular terbesar di Asia, tetapi spesies ini adalah yang terpanjang. Memang tidak seberat sanca bodo, tetapi ular ini punya badan yang jauh lebih panjang, yaitu di angka 10 meter bahkan lebih.
Badannya juga lebih memanjang dan ramping. Karenanya, tak jarang sanca kembang juga memanjat pohon untuk mencari hewan seperti burung, kadal, atau monyet. Kulitnya juga punya warna cokelat muda yang dihiasi corak seperti batik atau bunga berwarna jingga, putih, dan hitam.
Selain itu, di bagian depan mulutnya, ular raksasa ini memiliki sensor pendeteksi panas yang memudahkannya mendeteksi mangsa di lebatnya hutan dan pepohonan.
Mangsanya sangat beragam. Mereka bisa memakan mamalia kecil, burung, monyet, babi, bahkan dalam beberapa kasus, sanca kembang sanggup memakan manusia.
Karena tidak berbisa ular ini mengandalkan giginya yang tajam dan lilitannya yang kuat membunuh mangsa. Mereka juga tersebar luas dan dapat ditemukan di India, Thailand, Malaysia, sampai Indonesia.
3. Sanca Batu India (Python Molurus)
Sanca batu india atauPython molurusmerupakan kerabat dekat dari sanca bodo. Bahkan awalnya, kedua ular ini diklasifikasikan sebagai satu spesies.
Dahulu, sanca bodo merupakan subspesies dari sanca batu india dan punya nama ilmiah python molurus bivitattus.Akhirnya setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa keduanya merupakan spesies yang berbeda.
Pada 2009, pemisahan spesies antara sanca bodo dan sanca batu india dilakukan. Namun, karena kekerabatannya yang dekat, kedua ular ini punya ciri fisik yang serupa.
Keduanya sama-sama berwarna cokelat, tapi pola di tubuh sanca batu india lebih acak dan tidak mengotak seperti di tubuh sanca bodo. Ukuran sanca batu india lebih kecil, yaitu dengan panjang di angka 4 sampai 6 meter.
Seperti namanya, sanca batu india juga lebih suka berada di bebatuan, padang rumput, savana, hutan terbuka, dan terkadang berada di dekat perairan. Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka jadi habitat alami ular tidak berbisa ini.
4. Sanca Patola (Simalia Amethistina)
Sanca patola merupakan ular tidak berbisa yang bisa tumbuh hingga sepanjang 4 meter dengan bobot mencapai 15 kilogram.
Mereka juga salah satu ular raksasa yang bisa ditemukan di Pulau Papua dan Australia. Ular ini merupakan hewan arboreal dan kerap ditemukan bertengger di dahan atau ranting pohon.
Sebagai ular arboreal tentunya ular ini punya tubuh yang ramping, panjang, dan otot yang kuat. Mereka juga sangat suka memakan hewan-hewan seperti burung, tupai, kelelawar, dan reptil kecil.
Ular dengan nama ilmiah simalia amethistinaini punya perpaduan warna hitam, cokelat, dan jingga yang sangat menawan. Sisiknya juga halus dan akan memancarkan warna pelangi terang jika terkena sinar matahari, karenanya ia sangat populer sebagai peliharaan.
Namun karena hal ini sanca patola sering diburu dan menyebabkan populasinya kian menurun. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ular eksotis ini akan punah di kemudian hari.
5. Sanca Papua (Apodora Papuana)
Sesuai namanya, ular sanca ini banyak ditemukan di Pulau Papua, tepatnya di Indonesia dan Papua Nugini. Ular ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 4,3 meter.
Warnanya cukup beragam mulai dari cokelat, abu-abu, sampai hitam. Warna tersebut juga punya fungsi, yaitu untuk membantu ular ini bersembunyi dan berkamuflase di bawah bebatuan, kayu, dan rerumputan di hutan dan savana.
Secara khusus, sanca papua hanya memakan mamalia kecil. Ia juga merupakan predator penyergap yang akan berdiam diri sembari menunggu mangsanya mendekat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Peran NBA Untuk Dunia Basket
Pengaruh NBA dalam dunia bola basket sangat luas dan signifikan. Berikut beberapa aspek utama dari dampak NBA dalam dunia bola basket:
Globalisasi Bola Basket: NBA telah memainkan peran besar dalam mengglobalisasikan olahraga bola basket. Dengan menyiarkan pertandingan-pertandingan NBA ke berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia, liga ini telah membantu meningkatkan minat dan popularitas bola basket secara global.
Pembinaan Bakat: NBA telah membuka pintu bagi bakat-bakat bola basket dari seluruh dunia untuk bersinar. Banyak pemain NBA saat ini berasal dari luar Amerika Serikat, seperti Eropa, Amerika Latin, dan Asia. Keberhasilan pemain-pemain internasional seperti Dirk Nowitzki, Yao Ming, dan Giannis Antetokounmpo telah mendorong pemuda dari negara-negara tersebut untuk mengejar impian mereka dalam olahraga bola basket.
Program Pendidikan dan Pengembangan: NBA memiliki berbagai program pendidikan dan pengembangan seperti Jr. NBA dan Basketball Without Borders. Program-program ini menyelenggarakan klinik, kamp, dan kegiatan lainnya untuk membantu pemuda mengembangkan keterampilan bola basket mereka.
Pengembangan Infrastruktur: NBA telah berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur bola basket di banyak negara, termasuk pembangunan lapangan-lapangan bola basket, pusat latihan, dan program-program pengembangan pemuda. Ini membantu memperluas akses terhadap olahraga bola basket dan menciptakan lebih banyak kesempatan bagi pemuda untuk bermain dan berkembang dalam olahraga ini.
Inovasi dan Teknologi: NBA selalu menjadi terdepan dalam menerapkan inovasi dan teknologi dalam olahraga bola basket. Penggunaan teknologi replays, analisis data, dan perkembangan dalam peralatan olahraga telah membantu meningkatkan standar permainan dan pengalaman penggemar.
Pendidikan dan Sosial: NBA tidak hanya fokus pada olahraga, tetapi juga pada pendidikan dan pengembangan sosial. Program-program seperti Jr. NBA dan Basketball Without Borders memberikan kesempatan bagi anak-anak dan pemuda untuk belajar keterampilan bola basket serta nilai-nilai seperti kerjasama tim, kepemimpinan, dan disiplin.